F Ekspresi Hitam dan Putih; Lukisan Apa Bukan? | Ismanadi -->

Ekspresi Hitam dan Putih; Lukisan Apa Bukan?

Photo by Content Pixie on Unsplash

Oleh : Dr. Agus Priyatno, M.Sn. 
Seorang penulis seni rupa Medan, R. Triyanto pernah menulis di majalah seni rupa internasional Visual Arts, menggugat persoalan seni lukis hitam-putih, apakah lukisan yang tidak berwarna ini, karena hitam putih tidak ada dalam lingkaran warna, dapat dianggap sebagai karya seni lukis. Dia berargumentasi, karya seni dua dimensional dengan hitam dan putih saja sebagai unsur piktorialnya, lebih tepat disebut gambar. Tulisannya mengenai hal ini dimuat di rubrik seni koran Analisa hari Minggu 6/12/ 2009. Tulisan ini mencoba memberi argumentasi lain. Dengan media cat hitam dan putih saja, suatu karya seni juga dapat disebut lukisan. Karya hitam putih tidak selalu identik dengan istilah gambar atau sketsa. Selain itu, tulisan ini juga mencoba menguraikan sejumlah pengertian istilah-istilah senirupa, untuk memberi penjelasan yang utuh tentang hal ini. 

Berbagai Istilah dalam Seni Rupa 
Pertanyaan tentang pengertian sketsa, gambar, lukisan, dan senirupa, sering diajukan oleh para pelukis pemula. Mereka ingin tahu dengan jelas tentang definisi istilah-istilah yang sering muncul dalam pembahasan seni lukis. Kadangkala istilah-istilah itu dipergunakan tumpang tindih, istilah sketsa kadang digunakan untuk gambar, atau sebaliknya. Lukisan juga sering dipergunakan untuk istilah gambar atau sebaliknya. Demikian halnya dengan istilah lukisan dengan sketsa. Istilah-istilah itu sering rancu pemakaiannya, apalagi jika dimasukkan juga istilah ilustrasi. Persoalannya akan semakin rumit. Sketsa, gambar, fotografi, peta, diagram, bahkan lukisan bisa dijadikan ilustrasi. Padahal belum tentu ilustrasi sebuah lukisan. 

Dalam pemahaman umum, istilah sketsa dipahami sebagai rancangan awal sebuah lukisan. Gambar dipahami sebagai visualisasi hitam putih dengan garis sebagai unsur piktorialnya. Lukisan dipahami sebagai karya seni dua dimensi hasil ekspresi pelukis dengan media cat. Ilustrasi dipahami sebagai “unsur penjelas” dalam buku atau sejenisnya yang bersifat piktorial atau grafik. 

Etimologi Istilah 
Definisi, batasan, dan pengertian sebuah istilah dapat dilacak berdasarkan etimologi istilah itu sendiri. Sketsa, gambar, lukisan, ilustrasi, senirupa dan sebagainya dapat dilacak artinya melalui pendekatan ini. Etimologi adalah kajian tentang asal-mula kata-kata atau bagian-bagian dari kata-kata. Bagaimana kata-kata (juga artinya) itu muncul pada bentuknya sekarang. Singkatnya, etimologi adalah sejarah kata. Pemahaman suatu istilah juga dapat dilakukan melalui padanan kata dalam bahasa asing lalu dicari pengertiannya. 

Sketsa padanan bahasa Inggrisnya adalah sketch, gambar padanannya drawing, lukisan padanannya painting, senirupa padanannya visual arts dan ilustrasi padannya illustrate. Sebuah kata sering memiliki lebih dari satu arti atau makna, sehingga pemahaman terhadap sebuah kata juga harus ditelusuri bedasarkan arti gramatikalnya (berdasarkan susunan kata dalam kalimat), bukan sekedar arti leksikalnya (berdasarkan pengertian kamus). Sebagai contoh kata bisa dalam pengertian leksikal (kamus) berarti dapat, pengertian lainya adalah racun. Kalimat Anak itu bisa menggambar panorama indah secara gramatikal arti kata bisa dalam kalimat itu berarti dapat bukan racun. Kata bisa dalam kalimat Bisa ular itu sangat berbahaya secara gramatikal bisa berarti racun bukan dapat. 
Photo by Diogo Nunes on Unsplash
Sketsa (sketch) istilah ini digunakan tidak hanya pada bidang senirupa, tetapi juga pada bidang bahasa dan seni musik. Berdasarkan Encarta Dictionaries 2006, sketsa dalam bidang senirupa adalah rancangan awal sebuah lukisan yang dibuat secara cepat, mengabaikan detil, garis besarnya saja. Sketsa dalam bidang bahasa berarti “deskripsi sebuah karya tulis”. Sketsa dalam bidang seni musik berarti “komposisi singkat”, sering dipergunakan dalam piano. 

Sketsa secara etimologi dari kata etch yang berarti goresan yang selalu terkenang-kenang. Sketsa dibuat pada permukaan kertas atau kanvas atau benda lainnya dengan unsur garis sebagai elemen piktorialnya. Sketsa dibuat pelukis untuk memerikan (mendeskripsikan) secara visual suatu “subject matter” lukisan. Karakteristik sketsa adalah garis dibuat secara sepontan, mengalir lancar, efektif dan efisien serta mendiskripsikan objek secara garis besar. Sketsa bisa dibuat dengan pensil, pena, maupun kuas. Sketsa juga bisa dibuat dengan menggunakan media tinta, maupun cat. Pelukis mashur seperti Leonardo da Vinci dan Michaelangelo sangat terkenal dengan karya-karya sketsanya. 

Gambar (drawing) dalam kamus yang sama diartikan sebagai sebuah gambar yang dibuat dengan pensil, pena, atau crayon. Gambar biasanya berupa garis, terkadang dengan bayangan, tatapi umumnya tanpa warna. 

Singkatnya, gambar dibuat tanpa warna dengan garis sebagai elemen piktorialnya. Pengertian ini hampir sama dengan sketsa, namun yang membedakannya, sketsa dibuat lebih ekspresif, garis spontan dan mengalir lancar dan hanya garis besarnya saja. Pada gambar, garis dimanfaatkan sebagai elemen piktorial untuk mengungkapkan ide secara visual sampai ke detilnya. 

Gambar atau drawing dalam bahasa Inggris berasal dari kata draw yang juga bisa diartikan menarik sesuatu. Menarik garis dengan pensil, pena, crayon pada suatu permukaan juga dapat diartikan sebagai menggambar. Pemakaian kata ini untuk mendeskripsikan gambar yang dibuat dengan garis secara detil dan rinci. 
Sejumlah penulis senirupa menggunakan istilah gambar atau drawing untuk menamai karya-karya hitam putih, dibuat secara detil, dengan garis sebagai elemen piktorialnya. Gambar semata-mata untuk tujuan yang bersifat deskriptif secara visual. Buku Understanding Art mendefinisikan gambar (drawing) sebagai kegiatan atau menjalankan aktivitas yang meninggalkan tanda pada suatu permukaan (Fichner, 1995). 

Lukisan (painting) dalam kamus yang sama juga diartikan sebagai “visualisasi dengan media piktorial cat”. Pengertian lain dari kata ini adalah “seni atau karya yang diciptakan melalui penerapan cat pada suatu permukaan”. Lukisan didefinisikan sebagai suatu karya yang terbuat dengan cat, tidak disebutkan apakah cat itu berwarna atau hanya hitam putih saja. Berdasarkan definisi ini suatu karya seni yang dibuat dengan cat sebagai elemen piktorialnya, meskipun hitam-putih saja, dapat dimasukkan dalam kategori lukisan (painting). Sejumlah lukisan abstrak ekspresionis Jackson Pollock dan lukisan kubistis Guernica karya pelukis Pablo Picasso, diungkapkan dengan elemen hitam putih. 

Ilustrasi (illustrate) sebagai kata kerja dalam pengertian kamus, menjelaskan atau membuat seseorang jelas dengan memberikan contoh. Ilustrasi (illustration) sebagai kata benda adalah gambar (picture) dalam buku, lebih luas termasuk dalam majalah, koran dan sejenisnya. Picture penjelas ini termasuk di dalamnya antara lain foto, grafik, peta, sketsa, gambar, dan lukisan. 

Senirupa (visual arts) didefinisikan sebagai karya seni yang dirasakan oleh penglihatan (arts that are perceived by sight). Kata seni (arts) dalam bahasa Yunani kuno adalah techne, kata techne ini dianggap setara dengan arts yang berarti ketrampilan teknis. 
Photo by Dimitar Belchev on Unsplash
Bangsa Romawi kuno menggunakan istilah ars, istilah ars ini masih merujuk pada pengertian teknik atau metode berkarya. Berdasarkan pengertian seni (arts) ini sejumlah literatur Barat mengkategorikan senirupa (visual arts) meliputi lukisan, patung, arsitektur, dekorasi, dan kriya. Pemakaian istilah seni (arts) juga diterapkan pada bidang lainnya, antara lain tarian, drama, dan musik. Istilah seni (arts) dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menamai berbagai hal yang pengertiannya semakin luas dan memasukkan semua hal yang berkaitan dengan teknik atau ketrampilan. Muncul istilah seni bela diri, seni memasak, seni merangkai bunga, seni kriya dan sebagainya. 

Istilah Seni Murni, Seni Terapan, dan Kriya 
Seni murni (fine arts) adalah istilah yang muncul pada 1648 di Paris, Prancis. Pada tahun itu didirikan Académie des Beaux-Arts (Academy of Fine Arts). Akademi seni ini bertujuan membedakan secara tegas antara seni mayor/ major arts (fine arts) yang meliputi lukisan, patung, dan arsitektur, dengan karya lainnya (minor arts) yang bersifat ketrampilan seperti furnitur, tembikar, seni terapan (applied arts) atau anyaman. 

Seni terapan (applied arts) adalah istilah lain dari decorative arts termasuk dalam kategori minor arts. Seni terapan (applied arts) dipergunakan sejak abad 18 sebagai pembeda antara decorative arts dengan fine arts di Eropa. Seni terapan adalah lukisan yang digunakan sebagai elemen estetika pada benda guna, antara lain furniture, perhiasan, kain, tembikar, gading, gelas, kulit, dan kayu. 

Kriya atau handicraft (craft), benda-benda fungsional atau dekoratif yang dibuat dengan tangan, peralatan bantuan dapat juga digunakan. Istilah kriya juga merujuk pada medium bahannya, seperti kriya kayu, kriya logam, kriya kulit dan sebagainya. Kriya dapat diklasifikasikan menurut teknik atau mediumnya. Anyaman keranjang, tenun dan tembikar adalah karya kriya yang muncul paling awal dalam sejarah manusia. 

Berdasarkan berbagai penjabaran ini, ekspresi hitam putih dengan media cat dapat diklasifikasikan sebagai lukisan, bukan sketsa atau gambar. Lukisan sebagai ekspresi individu semata untuk karya seni, bukan diterapkan pada benda kegunaan. Karya ini termasuk dalam kategori fine arts bukan applied arts atau kriya. Lukisan-lukisan dibuat dalam waktu yang hampir berdekatan atau rentangan waktu yang lama jaraknya, juga bukan ukuran validasi sebuah karya seni. 

Ismanadi
- Sumber Tulisan : Harian Analisa 2010 
  Penulis: Dosen pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Unimed Medan. 
- YT Channel Fine Art Academy


BERIKAN KOMENTAR ()