F Memahami Seni (Lukis) Modern | Ismanadi -->

Memahami Seni (Lukis) Modern

Oleh : Dr. Agus Priyanto*
Kapan permulaan senilukis modern? Banyak jawaban muncul berkaitan dengan pertanyaan ini. Sejumlah pakar seni memberi jawaban berdasarkan argumentasi mereka masing-masing. Senilukis modern adalah julukan bagi senilukis yang memuat kreativitas individu dan unsur-unsur kebaruan di dalamnya.

Berdasarkan definisi ini, senilukis modern mencakup lukisan-lukisan sejak zaman prasejarah, hingga kini yang memiliki karakteristik. Pengertian senilukis modern ini menunjukkan, modern adalah hal yang berkaitan dengan karakteristik, bukan waktu. Modern setiap zaman bisa berbeda-beda kualitasnya, sejauh lukisan memiliki karakteristik, maka dapat disebut seni lukis modern.

Definisi Para Pakar

Para ahli sejarah seni di Barat tidak bisa menyatakan batas pasti permulaan senilukis modern. Sarah Newmeyer dalam Enjoying Modern Art (1955) menyatakan, "Seni modern boleh jadi sebuah lukisan seekor bison yang digoreskan duapuluh ribu tahun lalu, pada dinding gua Lascaux di Selatan Prancis. Boleh jadi sebuah lukisan karya Picasso pagi ini". Louis Fichner ahli sejarah seni dari Amerika Serikat juga menyatakan, para ahli sejarah tidak ada yang bisa memastikan sejak kapan permulaan senilukis modern. Dia dalam Understanding Arts (1995) menyatakan," Para sejarawan seni modern, berulangkali mengajukan pertanyaan, kapankah seni modern dimulai?

Sejumlah sejarawan menghubungkan permulaan senilukis modern dengan Revolusi Prancis 1789. Sejarawan lainnya memilih 1836, tahun menandai pameran lukisan modern di Paris." Britannica Encyclopaedia (1995) mencatat sebagai berikut,"Permulaan lukisan modern tidak dapat ditarik garis batas yang jelas, tetapi ada kesepakatan umum bahwa senilukis modern dimulai pada abad 19 di Prancis."

Sifat penting senilukis modern, kreatifitas dan kebaruan sehingga definisi ini bisa menembus batasan waktu. Meskipun demikian, awal munculnya senilukis modern dalam pembahasan akademis, berdasarkan literatur, merujuk pada lukisan-lukisan Neoklasik yang muncul di Eropa dan Amerika Utara sekitar tahun 1750 hingga 1800an.

Ekspresionisme di Dinding Gua

Lukisan ekspresionisme, diciptakan pada dinding-dinding gua sejak ribuan tahun lalu. Para pelukis menciptakan lukisan dengan bahan pewarna alami dari tanaman, buah-buahan, lemak binatang, kapur, arang, tanah liat, dan sebagainya.

Goresan lukisan mereka spontan, liar dan sangat ekspresif. Tampak mereka melukis secara bebas, tidak peduli dengan pertimbangan baik atau buruk, benar atau salah. Mereka melukis tanpa beban, sehingga goresan-goresan mengalir lancar, warna terekspresikan kuat, semua membentuk lukisan yang enak dilihat.

Mereka tidak menggunakan pola-pola tertentu seperti para pelukis tradisional. Berdasarkan karakteristiknya, lukisan karya pelukis zaman dahulu di gua-gua dapat dikategorikan sebagai lukisan ekspresionis seperti dalam definisi sekarang, lukisan jenis ini bisa dikategorikan sebagai senilukis modern karena ada unsur kreativitas, kebaruan, dan ekspresi pribadi.

Lukisan gua sepeti itu ditemukan di sejumlah tempat, diantaranya di Indonesia, India, Afrika, Eropa dan Amerika. Tema lukisan berupa perburuan binatang liar seperti banteng atau bison. Selain itu juga lukisan mitologi tentang mahluk-mahluk mitos ciptaan mereka sendiri. Lukisan-lukisan itu diciptakan secara kreatif, elemen-elemen piktorial berupa garis, warna, tekstur, bentuk dan komposisi terstruktur dalam ruang secara estetik, meskipun diungkapkan secara ekspresif.

Seni Lukis Modern di Barat.

Berbagai literatur senilukis, Barat menempatkan posisi senilukis modern berdasarkan urutan zaman. H. W. Janson profesor senimurni dari Universitas New York menempatkan senilukis modern secara kronologis. Posisi senilukis modern diurutkan sebagai berikut. Senilukis zaman purbakala (Ancient World), zaman pertengahan (Middle Ages), Renaisans (Renaissance) dan dunia modern (Modern World). Sejarah senirupa Barat, berdasarkan literatur karya Fichner, menempatkan posisi seni lukis modern seperti berikut Prehistoric, Ancient, Gothic, Renaissance, Manerism, Baroque, Rococo, Modern, Contemporary.

Senilukis dunia modern dalam klasifikasi Janson dimulai dengan karya-karya Neoklasik, kemudian diikuti Romantisisme, Realisme, Impresionisme, Post impresionisme, setelah itu lukisan-lukisan abad duapuluh. Fichner juga memulai pembahasan senilukis modern dari karya-karya Neoklasik kemudian aliran-aliran senilukis lainnya. Neoklasik menjadi titik awal senilukis modern di Barat karena adanya hal baru pada lukisan, yaitu lukisan-lukisan Neoklasik dibuat dengan perspektif planar, yaitu perspektif yang mampu menciptakan kesan kedalaman pada ruang lukisan. Gaya Neoklasik disifati oleh warna tajam, subject matter diinspirasi oleh Revolusi Prancis dan dirancang untuk menaikkan standar moral. Lukisan Neoklasik terkemuka adalah The Oath of The Horath (1784) karya Jacques Louis David pelukis Revolusi Prancis. Lukisan ini bertema tentang patriotisme, pada lukisan ini dinyatakan negara lebih utama daripada keluarga.

Seni Lukis Modern di Indonesia

Seni lukis modern di Indonesia muncul berkaitan dengan kolonialisme bangsa Eropa di Negeri ini, terutama bangsa Belanda. Sejumlah pelukis mancanegara itu memperkenalkan lukisan-lukisan cat minyak bercorak naturalis, realis, impresionis, ekspresionis, hingga abstrak. Seorang pribumi berbakat bernama Raden Saleh disekolahkan di Eropa. Setelah kembali ke Tanah Air, Raden Saleh mengawali munculnya senilukis modern dengan lukisan-lukisan gaya Eropa. Lukisan-lukisa Raden Saleh dianggap sebagai awal senilukis modern di Indonesia karena teknik dan tema lukisannya adalah hal baru dalam seni lukis di negeri ini.

Media kanvas, cat minyak, dan kuas yang dipakai oleh Raden Saleh tidak dikenal sebelumnya dalam tradisi senilukis di Indonesia. Unsur-unsur piktorial seperti garis, warna, tekstur, bentuk, perspektif dan komposisi terstruktur secara berbeda dibanding dengan lukisan tradisional yang sudah ada sebelumnya.Tema-tema lukisannya juga tidak dikenal sebelumnya dalam lukisan-lukisan tradisional Indonesia. Sejumlah lukisan antara lain bertema tentang berburu singa, perkelahian antara banteng dan macan, hutan terbakar, perahu di tengah badai, dan tokoh-tokoh masyarakat pada zamannya.

Secara kronologis posisi seni lukis modern di Indonesia dapat diurutkan sebagai berikut. Senilukis zaman prasejarah, seni lukis tradisional, dan seni lukis modern. Seni lukis zaman prasejarah antara lain lukisan yang terdapat di gua Leang-leang Sulawesi Selatan. Seni lukis tradisional antara lain lukisan wayang Beber dan lukisan tradisional Bali. Senilukis modern antara lain lukisan-lukisan karya Raden Saleh, para pelukis yang tergabung dalam pelukis Mooi Indie, para pelukis kelompok Persagi, para pelukis sanggar, dan para pelukis akademis sejak tahun 1950an hingga kini.

Seni Lukis Modern dan Kriya

Senilukis modern, hasil kreasi individual yang sangat unik. Karya senilukis hasil kreasi setiap pelukis berbeda satu sama lain. Senilukis modern juga berbeda dengan karya kriya. Senilukis modern tidak mengenal istilah reproduksi dalam bentuknya yang sama, untuk kepentingan yang sama. Setiap lukisan karya pelukis dalam seni lukis modern hanya diciptakan satu, kalau ada duplikasi, maka disebut sebagai lukisan palsu atau reporduksi. Nilai lukisan asli dengan yang palsu sangat jauh berbeda. Karya kriya dapat direproduksi sebanyak-banyaknya untuk kepentingan kegunaan seperti keranjang, anyaman dan tenun. Karya kriya dapat dibuat dengan standard yang sama dan harga seragam.

Seni (lukis) dalam Paradigma Art Nouveau

Art Nouveau berkembang pada puncaknya tahun 1890an, gerakan ini menolak batasan seni murni (fine arts) dengan seni terapan (applied arts). Gaya Art Nouveau adalah flat pada pewarnaan, dipenuhi motif berupa jalinan bentuk organik seperti tangkai bunga, dan sangat menekankan kerajinantangan, sebagai perlawanan terhadap produk mesin. Art Nouveau mengetrapkan kriya pada banyak hal – dari arsitektur, barang-barang perak, hingga lukisan.

Art Nouveau muncul pada awal modernisme, merupakan sikap mempertahankan keberadaan kriya pada semua aspek kehidupan. Tokoh-tokoh Art Nouveau menyadari, dunia modern yang ditopang oleh mesin dan industri akan menghasilkan produk-produk baru yang lebih efektif dan efisien. Produk-produk desain, arsitek dan seni akan menjadi berbeda pada kehidupan modern. Mereka menyadari karya kriya yang dibuat dengan mengandalkan kerajinan tangan akan tereduksi oleh kemajuan zaman.

Estetika Modern Dewasa Ini

Perkembangan di era modern, estetika mengalami perubahan paradigma. Konsep keindahan tidak lagi seperti zaman-zaman sebelumnya. Zaman Baroque dan Rococo ornamen menjadi unsur utama dalam desain dan arsitektur, kini semua unsur dekoratif dan ornamen ditiadakan. Arsitektur modern sama sekali tidak ada ornamen, yang ada hanya unsur garis dan bentuk geometris. Demikian pula dengan furnitur atau berbagai benda kegunaan lain, didesain praktis dan sederhana.

Hampir semua aspek kehidupan di berbagai belahan dunia, estetika modern menjadi pilihan. Kebanyakan orang tidak mau lagi pusing dengan ornamen yang rumit, berbiaya mahal, proses pembuatannya lama, boros karena menyita ruang dan menambah banyak bahan. Sekarang, orang lebih suka pada hal-hal yang sederhana, ekonomis, praktis, tidak menyita tempat, dan tidak perlu banyak bahan. Estetika bergaya minimalis sekarang menjadi trend, hanya yang penting dan diperlukan saja yang boleh ada, lainnya enyah.

*Penulis; dosen seni rupa Unimed Medan.
image & source : harian analisa
BERIKAN KOMENTAR ()