F Desain Kontes Logo Blogger Malang Selatan #3 | Ismanadi -->

Desain Kontes Logo Blogger Malang Selatan #3

Lomba Desain Logo Blogger Malang Selatan
Akhirnya hari ini bisa nimbrung lagi di kantor mayanya para blogger Malang Selatan. Kali agak istiwewa karena bisa kembali dengan memposting karya terbaru untuk dipajangkan sebagai kandidat untuk lomba desain blogger Malang Selatan. Yah meski sejauh ini masih 2 mahluk yang bisa istiqomah menelurkan karya-karyanya di event ini, semoga yang lain segera memposting karya-karyanya yang lebih dahsyat dengan ide-ide yang lebih fresh dan kreatif, yang tak lain agar nih event lebih rame dan makin seru aja. Karya yang ketiga ini mengambil konsep tumbuhan. Kenapa demikian? Yah karena harapan penulis untuk senantiasa mampu belajar dari tumbuhan, yang selalu tumbuh dan tumbuh, tak pernah merasa matang. Karena ibarat buah yang sudah matang, hanya menunggu waktu busuknya tiba, bila tak mampu mengelolanya. Konsep umum, Gunungan, punden berundak, dan akar tumbuhan. Karya yang ketiga ini masih tetap dengan style vektor yang sengaja menggunakan obyek gunungan ( salah satu karakter obyek dalam wayang kulit), siluet punden berundak dan juga akar tumbuhan. Tiga hal tersebut mencerminkan suatu arti yang luas akan tetapi mengkhusus. Gunungan bisa diartikan sebuah miniatur kehidupan atau lebih tepatnya sebuah dunia dalam wujud yang sederhana. Sementara pundek berundak, sepengetahuan penulis merupakan sebuah bentuk atau simboldari “manunggaling kawula lan gusti” yaitu adanya satu kekuasaan yang tunggal atau esa. Bentuk punden ini seringkali kita jumpai pada bangunan-bangunan candi Hindu (kalo tidak salah sih, kalo salah tolong kasih tahu saya ya biar tak ralat) seperti halnya bangunan yang bisa kita temui di pantai Balekambang, yang notabene juga merupakan ikon pariwisata di kabupaten malang. sementara itu akar pada sebuah tumbuhan merupakan pondasi sekaligus salah satu alat utama dalam kebelangsungan hidup tumbuhan yang salah satunya sebagai sarana atau jalan dalam menyediakan berbagai kebutuhan untuk proses tumbuh dan mengolah makanan (semoga penjelasaannya tidak menyalahi ilmu sains, soalnya penulis udah lama gak belajar biologi..he..he..). Arti Logo Dari ketiga obyek utama di atas penulis memunculkan obyek gunungan karena untuk mewakili dunia blogger yang sememangnya meliputi seluruh penjuru dunia tanpa terkecuali, yang artinya kita merupakan bagian dari kebermacaman dan keberagaman penduduk di dunia sehingga sebagai seorang blogger tentu dituntut memiliki jati diri sendiri yang dapat membedakan dengan penghuni dunia dipenjuru yang lain, dengan demikian kita dituntut senantiasa mennyertakan nilai-nilai tradisi dan budaya bangsa kita dalam setiap aktivitas apapun , terelbih tatkala kita menyandang sebutan blogger. Punden Berundak sendiri menurut penulis memiliki kiasan yang cukup lugas dan tegas, yakni seberapa pun majunya peradaban dan tehnologi, kita tetap senantiasa kembali dan bergantung pada satu dzat yang mulia dan paling berkuasa. Secara singkat dapat penulis artikan bahwasanya kita semua memiliki batas dan dibatasi sehingga senantiasa kita butuh dan sangat memerlukan koreksi, agar apa yang kita usahakan dan lakukan bukanlah satu hal yang sia-sia dan percuma. Akar tumbuhan dalam karya ini penulis visualisasikan dengan font atau tulisan “malang selatan” yang penulis wujudkan dengan sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah akar tunjang tumbuhan, hal ini memiliki arti bahwasanya dibutuhkan pondasi yang kuat agar mampu bersaing dan juga tumbuh maju dalam berbagai hal dikehidupan ini. Warna biru dan cokelat yang dipisahkan oleh siluet pundek berundah merupakan visualisasi dari unsur air dan tanah. Dalam karya tersebut unsur air penulis gambarkan dengan ornamen ombak yang disederhanakan. Sementara itu untuk unsur tanah dibiarkan polos dengan sedikit bergradasi yang artinya keseimbangan dalam sebuah kehidupan sangat dibutuhkan, hal itu dapat kita capai jika kita senantiasa mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa dan memiliki pondasi yang kuat dalam menjalaninya. Itulah sedikit penjelasan dari karya ketiga ini, bisa jadi penjelasannya terkesan melankolis lebih-lebih sok puitis; yah memang seperti itulah adanya; karena ada keterbatasan penerjemahan bahasa visual kdalam bahasa verbal dan lagi-lagi penulis harus mengalaminya. So ada kurang lebihnya mohon dimaafkan. Tetap semangat dan viva blogger Indonesia.
BERIKAN KOMENTAR ()